Austahuha – Ayat pencegah lupa ini bisa kita amalkan kapan pun dan dimana pun agar senantiasa dapat mengingat segala sesuatu dengan baik.
Lupa bisa menjadi rahmat yang baik untuk kita, namun tahukah kamu, lupa juga bisa menjadi musibah untuk seseorang? misalnya, membuat kita berbuat maksiat karena lupa hal tersebut sangat dilarang oleh Allah SWT.
Begitu juga seperti Lupa meninggalkan sesuatu barang berharga milik kita, seperti ponsel serta meinggalkan kompor yang masih menyala, dan hal ini bisa membuat bahaya bagi diri kita sendiri, namun bagaimana mencegahnya?
Ayat Pencegah Lupa
Lupa juga bisa diinisasi dan diwas-wasi oleh setan serta lupa karena kelalaian kita sendiri, untuk mencegahnya kita harus terus berikhtiar.
Hal ini juga terdapat dalam ayal Al-Quran surat Q.S Al-Kahf ayat ke 63:
قَالَ أَرَءَيْتَ إِذْ أَوَيْنَآ إِلَى ٱلصَّخْرَةِ فَإِنِّى نَسِيتُ ٱلْحُوتَ وَمَآ أَنسَىٰنِيهُ إِلَّا ٱلشَّيْطَٰنُ أَنْ أَذْكُرَهُۥ ۚ وَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِى ٱلْبَحْرِ عَجَبًا
“Qāla a ra`aita iż awainā ilaṣ-ṣakhrati fa innī nasītul-ḥụta wa mā ansānīhu illasy-syaiṭānu an ażkurah, wattakhaża sabīlahụ fil-baḥri ‘ajabā”
Artinya: Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang asisten Nabi Musa yang bernama Yusha bin Nun.
Dimana pada suatu hari ia lupa dengan isyarat Nabi Musa, yang kumdian ia mengatakan” dan tidaklah aku lupa ini kecuali setan yang mengarahkan aku untuk melupakan jalan-jalan kebaikan yang telah diisyaratkan itu.”
Dalam Al=Qur’an juga mengajarkan kepada seseorang agar memiliki ingatan yang kuat serta terhindar dari sifat lupa.
Hal ini agar seseorang tidak mudah lupa akan ajaran serta materi yang telah ia pelajari, serta mencegah seseorang tidak lupa bagaimana cara menghadapi ujian yang telah ia dapatkan.
إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
“Illā ay yasyā`allāhu ważkur rabbaka iżā nasīta wa qul ‘asā ay yahdiyani rabbī li`aqraba min hāżā rasyadā”
Artinya: Kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” Surat Al-Kahfi Ayat 24.
Ayat ini memilik tafsir yang beragam, salah satunya adalah agar kita untuk mengingat Allah SWT, dengan mengatakan Insya Allah saat kita berjanji akan melakukan sesuatu di kemudian hari.
Saat kita berjanji akan memberikan barang atau sesuatu kepada orang lain namun hal tersebut terlupa cukup lama, maka kita harus berdzikir atau mengucap kalimat Thoyyibah agar mengingat Allah.
Dimana saat manusia berdzikir, maka setan-setan yang mengiinisiasikan seseorang untuk lupa akan hilang dan ingatan kita akan kembali.
Demikian penjelasan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semuga agar tersebut mengingat Allah SWT agar dijauhi dari setan serta sifat lupa.
Discussion about this post